Tuesday 2 June 2015

PENGGUNAAN MEDIA KUARTET CERDAS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR


PENGGUNAAN MEDIA KUARTET CERDAS
DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PADA MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas dari dosen mata kuliah
Pendidikan IPS di SD



Disusunoleh Kelompok 5:
Dede Ahmad Sobandi
1105194
Diah Purnama Dewi
1105211
Elis Rodiati
1105256
Tika Roswati Juniar
1105221

Kelas 2 C




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
KAMPUS SUMEDANG
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2013




BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang

Berdasarkan penelitian, sampai saat ini pembelajaran IPS masih didominasi sebagai pandangan mengenai seperangkat pengetahuan atau fakta-fakta yang harus dihafal dan diingat. Sehingga mata pelajaran IPS dianggap kurang menarik dan cenderung membosankan. Hal ini tentu saja dapat mengakibatkan dampak yang negatif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.
Pada dasarnya Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang dapat memberikan wawasan pengetahuan yang luas mengenai masyarakat lokal maupun global sehingga pada akhirnya mampu hidup bersama-sama dalam lingkungan masyarakat. Tujuan utama dalam pembelajaran IPS, khususnya di sekolah dasar adalah untuk mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan sosial.
Maka dari itu pembelajaran IPS, khusunya di sekolah dasar harus dirancang sedemikian rupa, sehingga siswa dapat mecapai tujuan pembelajaran IPS secara menyeluruh. Salah satunya dengan cara menggunakan media dalam pembelajaran IPS. Penggunakan media dapat meningkatkan minat serta motivasi siswa dalam belajar IPS. Sehingga proses pembelajaran akan lebih menarik dan hasil belajar akan lebih bermakna.

B.       Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini, yaitu:
1.    Apa yang dimaksud dengan media pembelajaran kuartet cerdas?
2.    Apa kelebihan dan kekurangan dari media pembelajaran kuartet cerdas?
3.    Bagaimana teori belajar yang menggunakan media pembelajaran?
4.    Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran kuartet cerdas?

C.      Tujuan

Adapun yang menjadi tujuan dalam pembuatan makalah ini, yaitu:
1.    Untuk mengetahui defiinisi mengenai media pembelajaran kuartet cerdas.
2.    Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari media pembelajaran kuartet cerdas.
3.    Untuk mengetahu teori belajar yang menggunakan media pembelajaran.
4.    Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran kuartet cerdas.

D.      Manfaat

Adapun manfaat menggunakan media pembelajarankuartet cerdas bagi beberapa pihak, yaitu:
1.         Sekolah
Manfaat penggunaan media pembelajaran kuartet cerdas bagi sekolah tergantung dari sejauh mana guru-guru yang ada di sekolah tersebut. Jika guru-guru senantiasa menggunakan media ini dalam proses pembelajaran maka hasil belajar siswa-siswa di sekolah tersebut diharapkan akan lebih optimal. Sehingga setara tidak langsung hal tersebut dapat meningkatkan kualitas sebuah sekolah.
2.         Guru
Penggunaan media pembelajaran kuartet cerdas akan meningkatkan kualitas guru dalam mengajar. Media ini dapat menjadi alat bantu guru dalam menyampaikan materi ajar kepada siswa.Melalui media ini guru juga dapat menciptakan kegiatan pembelajaran yang lebih menarik dan berkualitas bagi siswa.
3.         Mahasiswa
Melalui pengembangan media pembelajaran seperti media pembelajaran kuartet cerdas, mahasiswa akan lebih memahami betapa pentingnya penggunaan media. Selain itu hal tersebut juga dapat melatih mahasiswa dalam merancang proses belajar mengajar yang berkualitas, sehingga dapat menjadi bekal pada saat menjadi seorang guru.
4.         Siswa
Penggunaan media pembelajaran kuartet cerdas akan meningkatkan perhatian serta motivasi siswa terhadap apa yang akan dipelajari. Selain itu, media ini juga dapat membantu siswa dalam memahami materi pelajaran yang disampaikan guru. Sehingga hasil belajar siswa akan lebih berkualitas 

BAB II

PEMBAHASAN      

A.      Definisi Media Pembelajaran Kuartet Cerdas

Pada dasarnya media pembelajaran merupakan pengantar pesan, yaitu pesan yang berupa pengetahuan, informasi, dan pesan pendidikan lainnya. Menurut Briggs (1970)“mediapembelajaranadalahalatfisikyang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk  belajar”. Menurut Gagne (1970) “media pembelajaran adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa untuk membantu belajar”. Sedangkan menurutSyaifulBahridan Aswan Zain (2002:137), “mediapembelajaran adalahalat bantu apasaja yang dapatdijadikan sebagaipenyalurpesangunamencapaitujuanpengajaran.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik guna mencapai tujuan pembelajaran.
Media pembelajaran yang menjadi pembahasan pada makalah ini adalah “Kuartet Cerdas”. Media pembelajaran kuartet cerdas pada prinsipnya adalah sebuah media pembelajaran yang menggunakan gambar serta dipadukan dalam permainan kuartet dengan sedikit mendapat perubahan dari segi aturan permainan. Media ini terinspirasi dari permainan kuartet yang sudah menjadi salah satu

permainan kegemaran anak SD. Permainan kuartet dapat dikatakan sebagai salah satu permainan yang klasik dan sampai sekarang masih digemari oleh anak-anak, khususnya anak-anak SD. Permainan ini terbilang menarik, karena aturan mainnya sederhana dan dapat dipahami dengan mudah oleh anak-anak.Hal itulah yang mendasari pembuatan media kuartet dalam pembelajaran IPS di SD. Pada dasarnya media kuartet cerdas dapat diadopsi oleh setiap mata pelajaran di SD. Media ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa melalui terciptanya kegaiatan belajar yang menarik dan manyenangkan tetapi tetap berkualitas.

B.       Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran Kuartet Cerdas

Adapun kelebihan dan kekurangan dari media pembelajaran kuartet cerdas, yaitu:
1.         Kelebihan penggunaan media kwartet cerdas:
a.    Sesuai dengan karakteristik siswa sekolah dasar.
b.    Memadukan antara media gambar dengan permainan.
c.    Sifatnya konkrit dan realistis dibanding dengan media verbal.
d.   Gambar dapat membatasi ruang dan waktu.
e.    Meningkatkan perhatian  serta minat siswa terhadap materi ajar .
f.     Memperjelas objek dalam berbagai bidang agar tidak terjadi kesalah pahaman.
g.    Memudahkan siswa dalam memahami materi ajar.
h.    Biaya pembuatan media murah.
i.      Gampang didapat serta mudah dalam hal penggunaan.
2.         Kekurangan penggunaan media kwartet cerdas:
a.    Hanya mengeksploitasi indra penglihatan.
b.    Ukuran terbatas untuk kelompok besar.
c.    Terlalu kompleks sehingga kurang efektif dalam pembelajaran.
d.   Menciptakan suasana sedikit ribut saat proses penggunaan.
e.    Media mudah rusak karena terbuat dari kertas dan karton.

C.       Teori Belajar dengan Menggunakan Media Pembelajaran

Penggunan media pembelajaran, dalam hal ini media “Kuartet Cerdas” tidak terlepas dari beberapa teori belajar serta pandangan para ahli, diantaranya:
1.         Teoribehavioristik
Menurut teori behavioristik(Budiningsih, 2004: 20), “belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus danrespon”. Sehingga menurut teori ini, belajar merupakan proses perubahan yang dialami seseorang untuk bertingkah laku yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus da nrespon. Sedangkan menurut Thorndike (Muchith, 2007: 51), “belajar adalah proses interaksi antara stimulus da nrespon”. Stimulus yang dimaksud dalam teori tersebut adalah semua yang dapat merangsang seseorang (siswa) untuk belajar, sedangkan respon adalah reaksi yang dimunculkan siswa ketika belajar. Berdasarkan kedua teori tersebut maka kita dapat mengambil kesimpulan bahwa hal yang penting dalam belajar adalah stimulus yang dapat merangsang siswa untuk belajar dan respon siswa sebagai hasil belajar. Stimulus dapat diartikan sebagai apa saja yang diberikan guru kepada siswa (media atau cara-cara tertentu) untuk membantu siswa dalam belajar, sedangkan respon adalah reaksi atau tanggapan siswa terhadap stimulus yang telah diberikan oleh guru.
2.         Teori Konstruktivistik
Teori lain yang menyinggung tentang pentingnya penggunaan media dalam proses pembelajaran adalah teori konstruktivistik. Teori ini menekankan bahwa hal yang utama dalam proses belajar adalah aktivitas siswa dalam mengkonstruksi sendidri pengetahuannya. Segala sesuatu yang disediakan oleh guru (pendidik) seperti sumber belajar, media, alat, lingkungan, ataupun fasilitas lainnya hanya ditujukan untuk membantu siswa dalam mengkonstruksikan sendiri pengetahuannya tersebut. Siswa diberi kebebasan untuk berpikir, melakukan kegiatan dan sebagainya dalam memperoleh pengetahuannya. Sehingga peranan guru hanya membantu, membimbing, serta mengarahkan agar siswa dapat mengkonstruksi sendiri pengetahuannya dengan lancar.
Berdasarkan beberapa teori belajar tersebut, salah satu penunjang dalam hasil belajar adalah stimulus. Salah satu bentuk stimulus yang dapat diberikan adalah penggunaan media. Penggunaan media pembelajaran,khususnya media kuartet cerdas sangatlah penting sebagai upaya untuk memotivasi dan membantu siswa dalam proses belajar sehingga dapat meningkatkan kualitas belajar siswa.
Menurut Derek Rowntree (Rohani, 1997: 7), media pembelajaran berfungsi:
1)   Membangkitkan motivasi belajar.
2)   Mengulang apa yang telah dipelajari.
3)   Menyediakan stimulus belajar.
4)   Mengaktifkan respon peserta didik.
5)   Memberikan balikan dengan segera.
6)   Menggalakan latihan yang serasi.
Selain apa yang telah disebutkan, media pembelajaran juga dapat menjadi sumber belajar dan dapat mengatasi batas-batas (ruang dan waktu). Melalui media guru dapat memberikan pengetahuan atau informasi mengenai hal-hal yang suka runtuk dihadirkan kedalam kelas, mungkin karena keterbatasan ruang maupun waktu.
Pada dasaarnya belajar adalah keterkaitan antara proses dan hasil belajar. Hasil belajar yang positif merupakan tujuan belajar dan hal tersebut akan tercapai jika telah melalui proses belajar. Seorang guru perlu merancang serta mengadakan proses belajar yang optimal bagi siswa sehingga hasil belajar siswa diharapkanakan maksimal. Salah satu komponen belajar yang dapat menunjang proses belaja radalah penggunaan media.  Penggunaan media seperti media kuartet cerdas dalam proses pembelajaran akan lebih meningkatkan kebermaknaan dalam belajar, sehingga hasil belajarakan lebih tahan lama dalam ingatan siswa.

D.      Pelaksanaan Pembelajaran dengan Media Kuartet Cerdas

Pedoman penyusunan media pembelajaran kuartet cerdas adalah sebagai berikut:
MEDIA PEMBELAJARAN
KUARTET CERDAS

A.      RASIONAL
Penggunaan media pembelajaran kuartet cerdas merupakan salah satu inovasi dalam pembelajaran IPS di tingkat sekolah dasar. Pada dasarnya media ini memadukan antara gambar dengan permainan kuartet. Sehingga media ini ditujukan untuk menciptakan kegiatan belajar yang menarik dan menyenangkan sehingga dapat mempermudah siswa dalam memahami materi ajar.

B.       TUJUAN
Melalui media pembelajaran kuartet cerdas, siswa diharapkan dapat menjelaskan tentang materi-materi ajar tertentu, khusunya pada mata pelajaran IPS.

C.      GAMBAR DAN DESKRIPSI MEDIA PEMBELAJARAN
Contoh beberapa lembar kartu kuartet cerdas pada standar kompetensi meneladani kepahlawanan dan patriotisme tokoh-tokoh di lingkungan (kelas IV / semester 2)
Bagian Depan
Bagian Belakang

Ir. Soekarno

 


Beliau adalah Presiden pertama Indonesia. Beliau adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan Drs. Moh. Hatta) pada tanggal 17 Agustus 1945. Beliau adalah orang yang pertama kali mencetuskan rumusan  mengenai Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dan beliau sendiri yang menamainya.


Drs. Moh. Hatta


Beliau adalah Wakil Presiden pertama Indonesia. Beliau juga menjadi Proklamator Kemerdekaan Indonesia bersama Ir. Soekarno pada 17 Agustus 1945. Beliau juga dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia.





Pada bagian kuartet cerdas, bagian depan menampilkan gambar dan nama seorang tokoh pahlawan, sedangkan bagian belakang menampilkan penjelasan mengenai pahlawan tersebut.
Cara menggunakanmedia pembelajarankuartet cerdas adalah sebagai berikut:
1.        Tahap Permainan
a.    Siswa yang melakukan permainan terdiri dari 2 kubu (single/ganda)
b.    Masing-masing kubu awalnya memegang 2 lembar kartu kuartet (bagian depan menghadap ke kubu yang memegang kartu  dan bagian belakang menghadap ke kubu lawan,dan sisa kartu kuartet (contoh 10 kartu) ditumpuk di di tengah-tengah kedua kubu.
c.    Tiap kubu bergiliran untuk menebak kartu (nama tokoh pahlawan) yang dipegang oleh kubu lawan dengan membacakan terlebih dahulu deskripsi tokoh pahlawan yang tercantum pada bagian belakang kartu.
d.   Jika berhasil menebak maka kartu tersebut menjadi milik tetap kubu yang menebak dan disimpan di bawah.
e.    Setiap akhir giliran, tiap kubu mengambil satu kartu di tumpukan kartu lainnya. Kegiatan ini terus berlanjut sampai tidak ada tumpukan kartu yang tersisa.
f.     Jika ada kartu yang tidak tertebak oleh kubu lawan, maka kartu tersebut menjadi milik tetap kubu yang memegang.
g.    Pemenang permainan adalah kubu yang memiliki kartu tetap paling banyak.
2.      Tahap Menjelaskan
a.    Tiap kubu diminta untuk menjelskan tokoh-tokoh pahlawan pada kartu tetap miliknya dan mengambil satu atau beberapa sifat yang dapat diteladani dari tokoh tersebut.
b.    Kubu yang lainnya menyimak dengan seksama penjelasan dari kubu yang menjelaskan.


BAB III
PENUTUP
A.       Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa:
1.    Media pembelajaran kuartet cerdas pada prinsipnya adalah sebuah media pembelajaran yang menggunakan gambar serta dipadukan dalam permainan kuartet dengan sedikit mendapat perubahan dari segi aturan permainan. Pada dasarnya media kuartet cerdas dapat diadopsi oleh setiap mata pelajaran di SD.
2.    Kelebihan media pembelajaran kuartet cerdas pada prinsipnya sesuai dengan karakteristik siswa SD, yaitu masih dalam dunia bermain. Sehingga kegiatan belajar dapat lebih menarik dan hasil belajar diharapkan akan lebih optimal. Sedangkan kekurangan dari media ini terletak pada penggunaannya yang dapat menimbulkan suasana sedikit ribut dan media mudah rusak jika tidak dirawat dengan baik.
3.    Teori belajar yang mendukung mengenai penggunaan media pembelajaran, khusunya media kuartet cerdas adalah teori behavioristik serta pendapat Thorndike, teori konstruktivistik, dan pendapat dari Derek Rowntree mengenai fungsi media pembelajaran.
4.    Pelaksanaan pembelajaran menggunakan media kuartet cerdas terdiri dari tahap permainan dan tahap menjelaskan.
B.       Saran
      Penulis menyarankan kepada semua pihak, khususnya guru bersama pihak sekolah dapat merealisasikan serta mengembangkan penggunaan media dalam proses belajar mengajar sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu pemerintah dan pihak terkait lainnya juga harus dapat mendukung serta meunjang terhadap pengadaan media pembelajaran. 



DAFTAR PUSTAKA

Budiningsih, Asri. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: RinekaCipta.
Djamarah, Aswan dan Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Muchith, Saekhan. 2008. Pembelajaran Kontekstual. Semarang: Rasail.

Rohani, Ahmad. 1997. Media Instruksional Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.



LAMPIRAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Mata Pelajaran            : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester            : IV/I
Pertemuan Ke-            : 1
Alokasi Waktu            : 2 X35 menit

Standar Kompetensi   :
1. Memahami sejarah kenampakan alam dan keberagaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi

Kompetensi Dasar       :
1.6 . Meneladani kepahlawana dan patriotisme tokoh tokoh di lingkungannya
Indikator                     :
1. Menyebutkan tokoh-tokoh pahlawan bangsa
2. Menjelaskan tokoh-tokoh pahlawan bangsa berdasarkan gambar
3. Menyebutkan contoh-contoh sikap patriotisme dari tokoh pahlawan bangsa
4. Menjelaskan sikap patriotisme dari tokoh pahlawan bangsa

I.  Tujuan Pembelajaran : 
1. Melalui metode ceramah dan tanya jawab siswa dapat menyebutkan tokoh-tokoh pahlawan bangsa dengan tepat
2. Melalui metode tanya jawab, siswa dapat menjelaskan tokoh-tokoh pahlawan  bangsa berdasarkan gambar dengan benar
3. Melalui metode diskusi, siswa dapat  menyebutkan contoh-contoh sikap patriotisme dari tokoh pahlawan bangsa dengan tepat
4. Melalui metode demontrasi,siswa dapat menjelaskan sikap patriotisme dari tokoh pahlawan bangsa dengan benar

II.  Materi Ajar            : 
A. Pahlawan Bangsa
1.      Ir. Soekarno
2.      Moh. Hatta
3.      Ki Hajar Dewantara
4.      Soeharto
5.      Jend. Ahmad Yani
6.      RA. Kartini
7.      R. Dewi Sartika
8.      Wahidin Sudirohusodo
9.      KH. Agus Salim
10.  Bung Tomo
11.  W. R. Supratman
12.  Imam Bonjol

III.             Metode Ajar          : 
-   Ceramah
-   Tanya Jawab
-   Diskusi
-   Demontrasi

IV.             Media, alat dan sumber Belajar
Media        : Laptop, in fokus, slide powerpoit dan kwartet
Alat           : Papan Tulis, Spidol, penghapus papan tulis
Sumber      :

V.                Langkah-langkah pembelajaran.
1)      Kegiatan Awal
1)     Guru menyiapkan media
2)     Guru mengucapkan salam dan berdo’a
3)     Guru mengecek kehadiran siswa
4)     Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
5)     Guru mengadakan apersepsi dengan bertanya kepada siswa mengenai pahlawan bangsa
2)      Kegiatan Inti
1)     Guru menampilkan powerpoint tentang pahlawan bangsa dan meminta siswa untuk mencatat hal-hal penting yang ada dalam slide powerpont
2)     Guru menjelaskan mengenai pahlawan bangsa yang terdapat pada powerpoint
3)     Guru mengadakan tanya jawab berulang-ulang pada siswa mengenai materi yang telah dijelaskan
4)    Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4 orang
5)    Guru mengadakan permainan kartu kwartet
6)    Guru menjelaskan aturan main kepada siswa
7)    Guru membagi kartu kwartet kepada tiap kelompok
8)    Guru mengawasi jalannya diskusi dengan cara menghampiri tiap kelompok dan membantu serta memberikan solusi kepada tiap kelompok untuk memecahkan masalah yang dihadapi tiap kelompok
9)    Guru bersama siswa membahas hasil diskusi kelompok
1.      Kegiatan Penutup
1)     Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari
2)     Guru memberikan evaluasi dengan membagikan lembar soal
3)     Guru mengadakan tanya jawab kepada siswa mengenai materi yang telah dipelajari
4)     Guru meminta siswa untuk mengumpulkan lebar evaluasi
5)     Guru meminta siswa untuk berdo’a
6)     Guru mengucapkan salam, tanda pelajaran telah berakhir

VI.             Penilaian Evaluasi
Prosedur                : Post Test
Jenis Evaluasi        : Tertulis
Bentuk Evaluasi    : Jawaban Singkat
Alat Evaluasi         : Soal

Soal:
1.      Tuliskan 6  tokoh pahlawan bangsa!
2.      Tuliskan sikap-sikap patriotisme dari 6 tokoh di atas!
3.      Tuliskan contoh sikap patriotisme !minimal 5
Skor Penilaian:

No. Soal
Skor maksimal
Keterangan
1
2
Skor 0, jika tidak memberi jawaban
Skor 1, jika dapat menjawab 3 tokoh pahlawan bangsa dengan benar
Skor 2, jika dapat menjawab 6 tokoh pahlawan dengan benar
2
4
Skor 0, Jika tidak memberi jawaban
Skor 2, jika dapat menjawab sikap patriotisme dari 3 tokoh pahlawan bangsa
Skor 4, jika dapat menjawab sikap patriotisme dari 6 tokoh pahlawan patriotisme
3
4
Skor 0, jika tidak memberi jawaban
Skor 2, jika menjawab 3 contoh sikap patriotisme
Skor 4, jika menjawab 5 contoh sikap patriotisme

Skor Ideal = 10

Rumus menentukan nilai, N= Skor Perolehan X 100
                                                Skor ideal